Monday, May 26, 2008

Portfolio Investment

April 2008 - ndi
Malam ini saya diajak seorang sahabat menghadiri launching product Fortis Equitra Amanah dari bank HSBC Amanah Syariah. HSBC merupakan bank asing pertama yang mengeluarkan product syariah, awalnya mereka mulai di Malaysia (1994) dan nasabahnya justru 70% non muslim. Productnya sangat menarik, tetapi disini saya akan berbagi mengenai presentasi dari HSBC oleh seorang manager yang saya lupa namanya 
Presentasinya diberi judul Saving vs Investing, dimulai dengan mengapa anda perlu berinvestasi. Inflasi menyebabkan penurunan nilai uang anda, kalo anda punya uang 1 milyard, dengan inflasi 10%/tahun maka uang anda akan bernilai ‘beli’ 909 juta setelah 1 tahun , 621 juta dalam 5 tahun, 386 juta dalam 10 tahun dan 240 juta dalam 15 tahun. Dari mampu beli mobil jaguar, setelah 15 tahun anda hanya mampu beli ‘makanannya jaguar’ (kijang ).
Saving atau tabungan adalah cara mengurangi penurunan nilai tadi dengan risiko terkecil, tetapi berdasar pengalaman selalu bunga rata2nya lebih kecil dari inflasi, jadi uang anda tetap menurun. Demikian juga deposito, walau biasanya memiliki bunga lebih tinggi (sesuai naiknya risiko) tetapi selalu lebih kecil dari inflasi.
Investasi lainya sesuai dengan peningkatan risiko akan memberi return bunga yang lebih tinggi, berturut-turut: obligasi, reksadana (termasuk kombinasi asuransi) dan saham. Dari data 2005 – 2008, terlihat bahwa inflasi 30%, hasil bunga deposito 19.5%, obligasi 42%, reksa dana campuran 90% dan saham
(IHSG) 129%. Jadi high risk high return, the higher the risk the longer the time horizon, jadi untuk uang yang akan anda butuhkan dalam jangka makin pendek (belanja se-hari2) sebaiknya ditempatkan di investasi rendah risiko (tabungan), dan yang dalam jangka panjang (dana pensiun) di investasi tinggi risiko (saham). Data 10 tahun terakhir (1998 – 2007) memperlihatkan inflasi rata2 14%/tahun, SBI (suku bunga Bank Indonesia) rata2 13.56%/tahun dan IHSG (index harga saham gabungan) rata2 17%+/tahun.
Di Indonesia nilai investasi (diluar tabungan dan deposito) hanya 10%, ini disebabkan ketidaktahuan dan/atau profil risiko pemilik uang yang mending aman walau rugi .
Kapan anda sebaiknya mulai invest? Sebagai gambaran dengan asumsi bunga 9%, bila anda mulai invest dari umur 25 – 34 sebesar 1 juta/tahun (total 10 juta) maka di usia 65 tahun jumlah uang anda 239 juta+, bandingkan bila anda mulai usia 35 – 65 sebesar 1 juta/tahun (total 30 juta), di usia 65 uang anda hanya 163 juta+.
Golden rules for investing:
- minimum beats the inflation
- need based investment (retirement etc etc)
- the higher the risk the higher the return and the longer the time horizon
- diversify (combine low & high risk investment)
- match your risk profile (match need/goal of investment)
sample of suggested portfolio:
kombinasikan investasi anda, misal saham (long term) dan deposito (short term), dengan perbandingan sesuai profil risiko anda, misal: 60% deposito, 40% saham. Memilih saham perlu bantuan expert (analyst), kemudian anda tetapkan balancing policy misal setiap tahun anda kembalikan perbandingan ke 60:40, karena harga saham berfluktuasi.
Jadi bila perbandingan menjadi 70:30 pindahkan sebagian dana dari deposito ke saham (averaging) sehingga menjadi 60:40 lagi atau bila perbandingan menjadi 50:50 pindahkan dari saham ke deposito (take profit) sehingga kembali 60:40. Data 1998-2007 akan memperlihatkan that you’re gonna beat the inflation

No comments:

blogger templates | Sefindo Trader