Tuesday, April 14, 2009

3 Emiten Baru BEI Hadir Semester I-2009

Jakarta - Sebanyak 3 perusahaan telah memastikan akan melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) pada semester I-2009.

"Sudah ada 3 emiten yang pasti IPO semester I ini," ujar Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Erry Firmansyah di kantornya, SCBD, Jakarta, Selasa (14/4/2009).

Tiga emiten yang dimaksud Erry antara lain: PT Inovisi Infracom, PT Sejahteraraya Anugrahjaya (pemilik merek dagang Mayapada Hospital) dan PT Batavia Prosperindo Finance.

Sementara rencana IPO PT Katarina Utama masih belum ada kepastian. "Katarina masih belum memberi kepastian," ujar Erry.

Inovisi Infracom

Perusahaan content provider ini berencana mencatatkan 400 juta lembar saham baru (initial public offering/IPO) atau sekitar 40% di harga Rp 110-125 per saham. Target dana IPO Inovisi sebesar Rp 44-50 miliar.
Dana IPO akan digunakan untuk investasi infrastruktur telekomunikasi dengan memasang mirroring system dan perluasan platform infrastruktur sebesar 85%, sisanya 15% untuk modal kerja.
Permohonan IPO telah diajukan ke Bapepam dan BEI. Inovisi berharap pernyataan efektif IPO bisa diperoleh pada April 2009. Inovisi PT Investindo Nusantara Sekuritas dan PT Reliance Securities sebagai penjamin emisi IPO.
Saat ini pemegang saham Inovisi adalah PT Green Pine (99%) dan PT Surya Multi Prima (1%). Inovisi memiliki 4 anak usaha yaitu, PT Chiron Max, PT Graha Tunas Makmur, PT Andaman Multi Kreasi dan Fastline Limited.

Sejahteraraya Anugrahjaya

Pemilik Mayapada Hospital ini akan melepas 1 miliar saham baru yang setara dengan 17,91% saham publik dengan nilai nominal Rp 100. Perseroan menunjuk Evergreen Capital sebagai penjamin pelaksana emisi.
Dalam prospektus yang dipublikasikan Selasa (7/4/2009) Mayapada Hospital akan menggelar masa penawaran pada 29,30 April dan 1 Mei 2009.
Dana hasil IPO ini sebesar 95% akan digunakan untuk pengembangan rumah sakit (capital expenditure) dan 5% untuk modal kerja perseroan.
Setelah IPO, komposisi pemegang saham PT Sejahteraraya Anugrahjaya adalah PT Surya Cipta Inti Cemerlang 82,04%, Tri Windoyo Simbung 0,05% dan publik 17,91%.

Batavia Finance

Perusahaan pembiayaan ini akan melepas 450 juta saham baru atau setara dengan 45% ke publik di harga Rp 100-120 per saham. Target dana IPO sebesar Rp 45-54 miliar. Dana hasil IPO akan digunakan untuk mendanai pembiayaan perseroan tahun 2009.
Saat ini pemegang saham Batavia Finance adalah PT Batavia Prosperindo Sekuritas (99,9975%) dan Rudy Johansen 0,0025%.
Pasca IPO, komposisi pemegang saham menjadi PT Batavia Prosperindo Sekuritas 54,99%, Rudy Johansen 0,0019%, serta publik 45%. Perseroan telah menunjuk PT Panin Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi (underwriter) IPO.

Katarina Utama

Sementara rencana IPO PT Katarina Utama masih belum terdapat kepastian. Katarina berencana melepas 400 juta lembar saham (40%) ke publik pada Maret 2009. Target dananya sekitar Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun.
Seluruh dana perolehan IPO akan digunakan untuk membangun antara 3000 hingga 4000 Base Transceiver System (BTS). Perseroan telah memperoleh kontrak penggerjaan pembangunan BTS dari 4 perusahaan telekomunikasi. BTS-BTS tersebut
dipesan oleh Telkomsel, XL, Indosat dan Axis. (dro/qom)




Trikomsel (TRIO) Jajaki Pinjaman US$ 15 Juta

Jakarta - PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) terus mencari pendanaan eksternal. Setelah menjual saham lewat IPO, perusahaan kini sedang menjajaki pinjaman dua bank di kawasan regional senilai US$ 15 juta.
Dana tersebut akan digunakan untuk memperkuat modal kerja perseroan tahun ini.
"Nilainya belum pasti, tapi mungkin sekitar US$ 15 juta," ungkap Presiden Direktur TRIO, Sugiono Wiyono Sugialam usai pencatatan perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (14/4/2009).
Sugiono mengatakan, saat ini perseroan tengah melakukan finalisasi perjanjian pinjaman dengan dua bank tersebut. Finalisasi diharapkan bisa dirampungkan sebelum akhir April 2009.
"Sedang proses finalisasi, mungkin bulan ini sudah bisa final," ujarnya.
Tahun ini, perseroan membutuhkan dana sekitar Rp 300 miliar. Sebagian telah diperoleh melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) yang baru saja selesai dilakukan.
TRIO menawarkan 450 juta saham (11,11%) di harga Rp 225 per saham. Total dana yang diperoleh TRIO dari IPO sebesar Rp 101,25 miliar. Sisanya akan diperoleh dari pinjaman dua bank dan kas internal perseroan.

Northstar Masuk Akhir Tahun

Sementara mengenai rencana Canopus Finance Ltd, perusahaan terafiliasi Northstar Equity Partner yang dimotori oleh Glenn Sugita, menguasai 25% saham TRIO akan dilakukan sebelum tutup tahun 2009.
"Northstar akan masuk 8 bulan sejak listing," ujarnya.
Canopus, akan memperoleh 25% saham TRIO melalui konversi Mandatory Exchangeable Bond (MCB) yang dimiliki oleh PT Delta Sarana Perdana.
Saat ini, komposisi pemegang saham TRIO adalah PT Delta Sarana Perdana 86,33%, Kindarto Kohar 1,26%, Sugiono Wiyono Sugialam 1,26% dan publik 11,11%.
Setelah masuknya Canopus, komposisinya akan menjadi Canopus 25%, PT Delta Sarana Perdana 61,33%, Kindarto Kohar 1,26%, Sugiono Wiyono Sugialam 1,26% dan publik 11,11%.(dro/ir)

No comments:

blogger templates | Sefindo Trader