Thursday, April 2, 2009

Lautan Luas (LTLS) Targetkan Pendapatan Tumbuh 15%

PT Lautan Luas Tbk (LTLS) menargetkan pertumbuhan pendapatan tahun ini sekitar 11-15% atau menjadi Rp 3,74-3,87 triliun. Guna mencapai target ini, perseroan memutuskan untuk memperluas konsumen dan mengeluarkan produk-produk baru.

“Kami optimistis pendapatan masih tumbuh 11-15% tahun ini, namun untuk pendapatan tumbuh di atas 20% sangat sulit direalisasikan,” kata Director Operations & Support Lautan Luas Herman Santoso kepada Investor Daily di Jakarta, belum lama ini.

Perseroan mencatat kontribusi penjualan dalam negeri hingga 80% terhadap pendapatan konsolidasi. Sedangkan, sisanya dari penjualan di pasar luar negeri. Lautan Luas bergerak di bidang distribusi dan manufaktur bahan kimia dasar dan khusus.

Terkait kinerja keuangan akhir tahun, Herman mengatakan, pihaknya optimistis meraih penjualan Rp 3,37 triliun dengan laba bersih Rp 87,5 miliar hingga akhir 2008. Terjadi peningkatan kinerja keuangan dibanding realisasi tahun 2007 dengan pendapatan dan laba bersih masing-masing Rp 2,71 triliun dan Rp 71,67 miliar.

“Untuk perolehan laba bersih tahun ini sulit diprediksi karena banyak faktor yang memperngaruhi termasuk diantaranya dari potensi peningkatan beban,” tambah dia.

Perseroan, menurut dia, tengah menjajaki akuisisi beberapa perusahaan sektor sejenis pada perdagangan bahan kimia. Tahun 2008, Lautan Luas berhasil mengakuisisi perusahaan jasa angkut pengapalan (freight forwarding). Akuisisi senilai US$ 1 juta dilakukan lewat anak usahanya, PT Cipta Mapan Logistik.

“Saat ini, banyak perusahaan yang bisa diakuisisi dengan harga murah, tetapi kami akan bersikap hati-hati, mengingat situasi likuiditas global yang belum pulih,” tambah dia.

Herman menambahkan, perseroan akan memfokuskan pengembangan bisnis yang ada. Bahkan, perusahaan telah menjual 25% saham di Jiangsu Jingshen Salt Industry Co Ltd senilai US$ 6 juta untuk memperkuat bisnis inti perusahaan. Dana hasil penjualan akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja. “Kami lepas kepemilikan di Jingshen agar dapat lebih fokus ke existing bisnis perseroan,” jelas dia.

Bangun Pabrik
Menyangkut belum kondusifnya situasi perekonomian tahun ini, Herman menjelaskan, berdampak negatif terhadap perlambatan pembangunan dua pabrik, antara lain pabrik pengolahan air dan produksi bahan kimia di Vietnam dan pabrik etanol di Lampung.

Pembangunan pabrik di Vietnam dimulai pada akhir 2007 dan diperkirakan rampung tahun 2010. Awalnya, pabrik ditargetkan beroperasi awal tahun ini, namun akibat memburuknya perekonomian global, pembangunan pabrik tertunda. Pembangunan pabrik yang menelan investasi awal US$ 1,6 juta dan diproyeksikan mencapai US$ 10 juta.

Dia menambahkan, Lautan Luas juga membangun pabrik etanol di Lampung senilai US$ 26 juta bekerja sama dengan perusahaan lain. Kepemilikan saham Lautan Luas pada pabrik etanol ini hingga 23%. Produksi etanol pabrik tersebut akan diekspor hingga 70% ke Jepang, Korea, dan Taiwan. Sedangkan, sisanya sebanyak 30% untuk pasar domestik. Lautan Luas akan bertanggungjawab untuk pemasaran di dalam negeri. (epa)

No comments:

blogger templates | Sefindo Trader