Monday, August 10, 2009

Market Flash eToday

Jakarta - Hari ini Indonesia akan mengumumkan pertumbuhan GDP untuk 2Q09. Pasar memperkirakan GDP 3,8% - 3,9% di 2Q09 akibat dari pelemahan export dan private konsumsi. Angka 4% masih mendominasi pertumbuhan di Asia setelah china dan India.

Berdasarkan report TRIMAM semalam yang di tulis oleh Handy Hutajaya, populasi akan mendrive pertumbuhan ekonomi dunia. Indonesia adalah negara yang memiliki populitas ke tiga terbesar dengan dukungan employment growth yang kuat. Report ini menjelaskan pertumbuhan akan yang terdominasi akan datang dari luar jawa dengan konsumsi yang meningkat pesat dan investasi komoditas akan meningkat. Untuk itu Handi merekomendasikan, TLKM, UNVR, INDF untuk konsumsi di luar jawa. ASII, BBRI, RALS dan CTRA untuk cycical dan SMGR, UNTR dan HEXA untuk komoditas.

Guru Says: "I've reluctantly discarded the notion of my continuing to manage the portfolio after my death abandoning my hope to give new meaning to the term 'thinking outside the box.'"- Warren Buffett

Dow Jones: Saham US naik untuk minggu keempat mendorong S&P 500 berada pada level di atas 1000 untuk pertama kalinya sejak November akibat dari laporan penjualan rumah, manufaktur dan laporan dari departemen tenaga kerja yang lebih baik dari estimasi meningkatkan kepercayaan bahwa depresi ekonomi terburuk telah berakhir. Bank of America Corp. dan Wells Fargo & Co. rally lebih dari 11% mengikuti laba dari HSBC Holdings Plc. dan laporan dari National Association of Realtors menunjukkan kontrak pembelian rumah meningkat. American International Group Inc. mencatat laba untuk pertama kalinya dalam tujuh kuartal terakhir.

Indeks S&P 500 naik 2.3% menjadi 1,010.48, Dow Jones +2.2% menjadi 9,370.07 dan Nasdaq +1.1% menjadi 2,000.25. Yield treasury 10-year mengalami peningkatan terbesar sejak Maret 2003 menjadi 3.85%. Bank of America +11% menjadi $16.42, Wells Fargo +18% menjadi $28.76 dan Citigroup Inc. +21% menjadi $3.85. Tanpa diduga,tingkat pengangguran US turun menjadi 9.4% menurut laporan departemen tenaga kerja.

Regional Pagi: Bursa Asia menguat setelah tingkat pengangguran AS menurun dan pemesanan mesin Jepang meningkat, yang mendorong kepercayaan bahwa resesi di dua negara dengan ekonomi terbesar akan segera berakhir.

Toyota Motor Corp. di Jepang (+2%), yang mendapatkan 31% pendapatan dari Amerika Utara, seiring penguatan pada dolar terhadap yen setelah data pekerja AS. Bridgestone Corp., produsen ban terbesar di dunia, (+6.5%) di Tokyo setelah prediksi laba pada laporan keuangan. Hallenstein Glasson Holdings Ltd., peritel pakaian di Selandia Baru, (+3.9%) di Wellington setelah adanya peningkatan harga rumah. NIKKEI 225 (+1.66%) 10,584.88. KOSPI INDEX (+0.25%) 1,580.01. S&P/ASX 200 INDEX (+1.11%) 4,347.10. STI (Closed).

Commodity: harga minyak melemah untuk hari ketiga seiring bahan bakan berjangka menurun dengan melemahnya permintaan musiman untuk bahan bakar otomotif di akhir musim panas AS. Harga minyak untuk September Crude Oil (-0.9%) $70.32/barel di Nymex. Crude Oil (-0.6%) US$70.5/barel, Gold (-0.49%) US$954.8/oz, Nickel (-1.5%) US$19.500/ton, Tin (-3.0%) US$14.500/ton, CPO (+0.6%) 2.354 RMY, Coal (-0.8%) US$76/tonne.


Corporate News

EXCL: Laba Bersih 1H09 Naik 11,9 % yoy
EXCL mencatat laba bersih 1H09 naik 11,9% yoy jadi Rp706,4 miliar vs 1H08 Rp631,3 miliar vs 1Q09 merugi Rp306,7 miliar. Pendapatan 1H09 naik 7,3% yoy jadi Rp6,2 triliun dan mencatat laba kurs Rp425,07 miliar.

TINS: Pendapatan dan Laba Bersih 1H09 Diprediksi Turun Signifikan
TINS mensinyalir pendapatan dan laba bersih 1H09 turun siginfikan seiring turunnya harga timah di pasar internasional. Harga jual rata-rata timah 1H09 sebesar US$12.000 per ton, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

WIKA: Beri Utang Wika Realty Rp 130 M
WIKA memberikan fasilitas pinjaman kepada anak usahanya PT Wika Realty sebesar Rp130 miliar guna membiayai ekspansi bisnis. Sementara itu, Wika Realty optimis pendapatan FY09 Rp500 miliar dan bisa menyumbang 15-20% pendapatan kepada WIKA.

TRIO: Bagi Dividen Rp7/saham
TRIO membagikan dividen 2008 sebanyak 30,36% senilai Rp31,15 miliar atau Rp7/saham. Setiap pemegang saham per 24 Juli memperoleh dividen Rp7/saham.

ERTX: Gagal Bayar Rp187,9 M
ERTX gagal melakukan pembayaran utangnya kepada HSBC dan Bank DBS Indonesia sebesar Rp187,9 miliar.
Selain itu, perseroan juga sulit memperoleh pinjaman baru dari sejumlah bank. Padahal, saat ini perseroan tengah membutuhkan modal guna mendanai operasi perseroan.

IPO: BW Plantation Bidik Dana IPO Rp 1 T
PT BW Plantation berencana IPO sebanyak 30% saham senilai US$100 juta atau Rp1 triliun pada Okto09. Perseroan segera roadshow global offering ke sejumlah negara di Asia dan Eropa pada akhir Sept09. Selanjutnya, perseroan akan menyerahkan dokumen IPo ke Bapepam pada 18 Agust09.

PTRO: Tender Offer Rp 10.402/Saham Efektif
* Bapepam menyatakan tender offer PTRO oleh INDY efektif , yakni:
* Jumlah saham yang ditawarkan: 18.205.800.000 saham (18,05%)
* Harga penawaran : Rp10.402/saham
* Masa penawaran: 10 - 24 Agustus09
* Tanggal pembayaran: 28 Agustus09.

IPO: Huaneng & Siam Cement Mundur dari Pembeliaan Berau Coal
Huaneng Power International, perusahaan penghasil listrik terbesar di China dan Siam Cement, produsen semen terbesar di Thailand dikabarkan mundur dari pembelian hingga 90% saham PT Berau Coal karena ketidakcocokan harga dan menilai struktur penjualan saham yang tak jelas. Hal tersebut diucapkan oleh sejumlah eksektuf yang mengetahui transaksi tersebut.

RUIS: Garap Proyek Migas Rp753 M
RUIS tengah menggarap sejumlah proyek senilai Rp753 miliar meliputi inspeksi, jasa penunjang operasi, dan sertifikasi di bidang migas.

JSMR: Berencana Naikkan Tarif Tol 15% Awal September
JSMR berencana akan menaikkan tarif jasa pemakaian jalan tol sebesar 15% pada awal September namun rencana tersebut masih menunggu persetujuan dari Menteri PU (Pekerjaan Umum). Tarif baru nantinya akan berlaku untuk tol Jagorawi, Cipularang dan 9 tol lainnya.

BTEL: Disinyalir Kembali Menawar 19% Saham FREN
BTEL disinyalir masih berminat membeli 19% saham FREN milik BMTR dan akan mengajukan penawaran baru terhadap FREN. Sementara itu, BTEL belum mau mengomentari kabar tersebut.

BLTA: Permintaan Rights Issue Oversubcribed 186,8%
Permintaan rights issue BLTA oversubcribed hingga 186,8% mencapai 2,6 miliar saham dari target 1,392 miliar saham. Sementara itu, sebanyak 2-3% pemegang saham publik yang tidak mengikuti rights issue.
(etr/qom)

No comments:

blogger templates | Sefindo Trader