Tuesday, August 25, 2009

Market Flash eToday

Jakarta - Dow Jones: Tresuri naik sedangkan saham US turun akibat investor berspekulasi bahwa bank sentral akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga yang rendah lebih lama dari yang diantisipasi semula. dolar menguat terhadap euro dan crude oil naik menuju level 10 bulan tertingginya.

Banyak saham di S&P 500 turun setelah perbankan turun sebagaimana kepala SunTrust Bank Inc. mengatakan industri ini jauh dari perbaikan. Yields two-year notes turun 1.02% sementara yields 10-year notes turun menjadi 3.48%. S&P 500 (-0.05%) 1,025.57 sementara Dow Jones (+0.1%) 9,509.28 dan MSCI Worlds Indeks dari 23 negara berkembang naik 0.7%.

Crude oil untuk pengiriman Oktober +0.6% menjadi $74.34/barel, Gasoline untuk pengiriman September +2.6% menjadi $2,0478/gallon, Cooper untuk pengiriman Desember +1.3% menjadi $2.9305/pound. SunTrust -3.8%, Wells Fargo & Co. -2.2%.

Regional Pagi: Saham Jepang turun setelah rata-rata saham Nikkei 225 mencatat rally yang paling tajam dalam tiga bulan lebih dan menggerakkan kekhawatiran akan prospek laba perusahaan. Canon Inc. -1.1%, Honda Motor Co. -1.3% sementara Nippon Airways Co. mengalami kenaikan setelah Nomura holdings Inc. menaikkan ratingnya menjadi 'buy'. Nikkei 225 (-0.6%) 10.517.03 dan Topix (-0.6%) 964.88 (+2.3%) KOSPI INDEX (-0.54%)1,603.54. S&P/ASX 200 INDEX (-0.44%) 4,406.60. Straits Times (-0.74%) 2,593.05.

Commodity: Harga minyak menguat hingga level 10 bulan tertinggi seiring menguatnya ekuitas memicu kepercayaan bahwa ekonomi global akan pulih kembali dari resesi. Harga minyak untuk bulan ktober naik 48 sen jadi $74.37/barel pada 2:43 p.m. di New York Mercantile Exchange. Harga minyak menyentuh $74.81/barel, level tertinggi sejak 21 Oktober. Harga minyak menguat 67% pada 2009. Crude Oil (-0.6%) $74/barel, Gold (+0.3%) $946.5/oz, CPO (+1.3%) 2.409 RMY, Tin (+2.9%) $14.350/ton, Nickel (+0.8%) $ 19.645/ton.

Economic & Industrial news


Economic: Pertumbuhan Ekonomi 2010 jadi 5,5%

Pemerintah dan Komisi XI DPR menyepakati penaikan target pertumbuhan ekonomi untuk RAPBN 2010, dari 5% menjadi 5,5%. Dengan target itu, target tingkat pengangguran dapat ditekan dari 8% ke 7,7%. Dengan target tersebut, belanja pemerintah akan lebih ekspansif.

Banking: BI Minta Bank Asing Pangkas Suku Bunga

BI meminta perbankan asing untuk memangkas suku bunga mengikuti langkah bank lokal. Pasalnya, perbankan asing harus mengikuti peraturan dalam negeri selama masih beroperasional di Indonesia.

Economic: PLN Terancam Bangkrut

PLN terancam bangkrut seiring penetapan margin perseroan 2% dari biaya pokok penyediaan listik 2010, yang berakibat tidak adanya dana investasi untuk melayani kebutuhan listrik masyarakat serta hilangnya kemampuan untuk meraih pinjaman usaha. Hingga saat ini, PLN berutang Rp145,7 triliun dari proyek 10.000 MW dan berutang BBM pada Pertamina Rp12,3 triliun.

Corporate News


MNCN: September,Terbitkan MTN Rp 250 M

September09, MNCN akan menerbitkan medium term notes (MTN) bertenor tiga tahun senilai Rp 250 miliar dengan bunga 12%-13% per tahun. Perolehan dana untuk modal kerja perusahaan dan pengembangan bisnis media.

IPO: Garuda Indonesia Akan IPO $300-$400 Jt

PT Garuda Indonesia berencana IPO senilai $300-$400 juta di 1H-2010. Perolehan dana untuk ekspansi bisnisnya. Sebelumnya, Garuda mengindikasikan pelepasan IPO sebanyak 15-20% saham.

ELSA: Saratoga-Northstar Inginkan 51% Saham ELSA

Bahana Securities memastikan konsorsium Saratoga Capital dan Northstar Pacific memenangi 37,15% saham ELSA milik Tridaya, seiring sudah disepakatinya harga dan hanya tinggal menandatangani akta perjanjiannya. Selanjutnya, konsorsium disinyalir membidik 51% saham ELSA yang berasal dari Pertamina minimal 13,85% saham.

TRUB: Dijajaki Akuisisi Lanco Infratech, Rp900 M

Lanco Infratech Ltd, perusahaan infrastruktur terbesar di India tengah bernegosiasi dengan TRUB untuk membeli tambang batubara thermalnya di Muara Enim, Sumsel senilai US$80-US$90 juta (Rp800-Rp900 juta).

Disinyalir, Lanco juga menjajaki tambang batubara lainnya di sejumlah perusahaan Indonesia, Afrika Selatan, dan Australia.

PTRO: Raup Kontrak US$200 Jt

PTRO meraih kontrak pengerjaan tambang batubara di Sanga-Sanga, Kaltim sebanyak 14 juta ton senilai US$200 juta atau Rp2 triliun selama lima tahun yang dimulai bulan ini.

DGIK: Akuisisi 70% Saham Amasjaya Sdn Rp25 M

DGIK mengakuisisi 70% saham Amasjaya Sdn. Bhd., kontraktor dari Brunei senilai Rp25 miliar guna mempermudah akses proyek di Brunei. Perseroan menargetkan Amasjaya akan mengontribusi pendapatan sebesar Rp500 miliar dalam dua tahun ke depan.

BTEL: Indikasikan Laba Bersih 1H09 Melonjak

BTEL mengindikasikan laba bersih 1H09 melonjak dibanding tahun sebelumnya, seiring pendapatannya naik lebih dari 10% yoy. Selanjutnya, jumlah pelanggan 1H09 sebesar 8,05 juta pelanggan dan telah menambah jangkauannya ke 6 kota yakni Manado, Makassar, Banjarmasin, Pontianak, Samarinda, dan Balikpapan. Perseroan akan melaporkan kinerjanya akhir bulan ini.

BKSL: Utang Jadi Saham

BKSL memutuskan untuk mengkonversi utang senilai Rp 81,2 miliar menjadi saham karena tak sanggup membayar utang. Utang tersebut berasal dari PT Citra Kharisma Komunika, Des Voeux Group Limited, dan Cyber Ready Consultant Ltd. Setiap saham rencananya dihargai Rp 160, jadi para kreditur akan mendapat 507,51 juta saham baru BKSL.

TRUB: Laba Bersih 1H09 Terpangkas 59,5% yoy

Laba bersih TRUB 1H09 terpangkas 59,5% yoy jadi Rp89,12 miliar, dipicu naiknya beban pendapatan 50,73% yoy dari Rp908,86 miliar jadi Rp1,37 triliun. Namun, pendapatan +27,6% yoy jadi Rp1,5 triliun. Selanjutnya, perolehan kontrak 1H09 diprediksi di atas US$700 juta.

BMRI: Akan Emisi Subdebt, Undang 7 Calon Underwriter

BMRI akan emisi subdebt rupiah dan dolar senilai kurang dari Rp5 triliun pada 4Q09 hingga 1Q10. Perseroan mengundang 7 calon underwrriter dalam proses seleksinya.

ASII: Astra Sedaya Jajaki MTN Rp500 M

FY09, PT Astra Sedaya Finance menjajaki penerbitan medium term notes (MTN) bertenor 2 tahun maksimal Rp500 miliar guna ekspansi bisnis pembiayaan.

ASRI: Bidik Tambahan Pendapatan Rp284 M

ASRI membidik tambahan pendapatan properti FY09 sebesar Rp284 miliar, guna mengejar target penjualan perumahan FY09 Rp650 miliar. Saat ini, perseroan akan memfokuskan penjualan properti bermargin tinggi.

(etr/qom)

No comments:

blogger templates | Sefindo Trader