Jakarta - Kemarin IHSG +0,5% menjadi 2,383 value Rp3,7tn. Terlihat tekanan jual dari local menahan IHSG untuk menguat lebih tajam meskipun kontribusi asing yang terus membeli saham di Indonesia.
Bank di Indonesia menjadi incaran investor asing semalam dengan peningkatan tertinggi BBNI dan BMRI masing-masing 4% dan 5%. Kedua saham ini adalah saham perbankan yang memiliki cerita turnover yang di percayai akan mampu menurunkan NPL mereka terbesar dari tahun sebelumnya. BBNI adalah salah satu bank yang paling diuntungkan untuk pengembangan Infrastruktur.
Bank Indonesia kembali memberikan paradigma baru dengan memberi minimum requirement modal bank commercial di Indonesia. MyTake: ini bisa memicu merger dari beberapa bank kecil ke bank yang lebih besar. Untuk saham lain yaitu, BUMI -1,6% dan UNSP +1% menjadi incaran asing kemarin dikarenakan valuasi yang masih jauh dari peer nya meskipun resiko management masih belum jelas.
Dari data EPFR untuk September menunjukan aliran ke negara berkembang melambat namun masih pada net inflow. Saat ini investor berhesa nafas dan mencoba untuk mencocokan valuasi saat ini dengan prospek pertumbuhan perusahaan kedepan. Banyak perdebatan di ekonomi dunia saat ini.
Pergerakan saham selama setahun ini terlihat banyak di pengaruhi oleh kebijakan stimulus dari pemerintah untuk membantu krisis global namun pada real sektor penganguran masih terus meningkat. Sehingga terlihat pada September ini investor menarik dana dari money market namun bukan lagi ke equity tetapi ke fixed income market.
Dow Jones: Indeks Standars & Poor kemarin ditutup pada level 11 bulan tertingginya setelah Goldman Sachs Group Inc. merekomendasikan perusahaan industri dan seorang investor mengatakan saham US memiliki nilai. General Electric Co. naik ke level tertingginya sejak Januari dan Illinois Tool Works Inc. mengalami lonjakan tertinggi sejak Juni setelah Goldman Sachs mengatakan perusahaan multi industri dapat menunjukkan kinerja yang 'outperform' karena manufaktur tumbuh.
EBay Inc. rally 3.9% setelah Sanford C. Bernstein & Co. mengatakan bisnis online sudah mulai tumbuh. Indeks S&P 500 (+0.8%) 1,033.37 dan Dow Jones (+0.5%) 9,547.22. Master Card Inc. +1.4%Capital One Financial Corp. +5.7%. Kedua perusahaan tersebut dinaikkan ratingnya oleh CitiGroup.
Regional Pagi: Bursa jepang menguat setelah saham AS menguat hingga level tertinggi 11 bulan, yang melebihi laporan mengenai pesanan mesin Jepang yang lebih baik dari estimasi. Pesanan mesin Jepang menurun 9.3% mom di Juli, menurut Cabinet Office. Saham finansial mulai pulih kembali di Tokyo dan saham teknologi ditopang oleh positifnya U.S. chip maker Texas Instruments. Toyota Motor Corp. (+1.1%). Komatsu Ltd. (+1.5%) NIKKEI 225 (+1.28%) 10,444.40. KOSPI INDEX (+1.00%) 1,623.88. S&P/ASX 200 INDEX (+0.81%) 4,558.70. STI (+1.18%) 2,681.68.
Commodity: Pada pertemuan kemarin di Vienna, OPEC akhirnya menyetujui untuk mempertahankan kuota produksi dan menjaga harga minyak di kisaran $71/barel. OPEC setuju untuk mempertahankan kuota produksi sebesar 24.845 juta barel per hari dan meminta untuk negara anggotanya untuk mencapai target tersebut. Crude oil untuk Oktober kemarin diperdagangkan pada level $71.62/barel. Crude oil (+0.5%) $71.7/bbl, Gold (+0.1%) $993/oz, CPO (+3%) $685/MT, Tin (-1.2%) $14.700/ton, Nickel (unc) $17.950/ton.
Economic & Industrial News
Energy : Tarif listrik akan naik 20%
PLN berencana untuk menaikkan tarif listrik sebesar 20% tahun depan setelah DPR menolak besaran marjin dan subsidi yang diajukan PLN. Pada saat ini PLN menetapkan 34 tarif listrik yang berbeda-beda untuk lima kategori konsumen. Besarnya kenaikan tarif akan bergantung pada jenis kategori konsumen.
Banking: Bank Kembali Menggunting Bunga KPR
Bunga KPR turun. BTN sudah memangkas bunga sebesar 1% untuk KPR baru. Kini, bunga KPR rata-rata BTN menjadi 12%. Untuk promosi hingga November 2009, BTN malah memasang bunga KPR lebih rendah lagi, yaitu 9,9% per tahun.
BBCA dan BNGA juga melakukan hal serupa. Bunga KPR rata-rata kedua bank itu kini sama-sama sekitar 10,5%, turun dari sebelumnya 12,5% per tahun.Setelah memangkas bunga kredit, kini para bankir optimistis laju penyaluran KPR mereka akan makin kencang.
Economic: Yield SUN Tertinggi di Asia
Berdasarkan data HSBC Holding Plc kemarin, yield SUN berdenominasi rupiah rata-rata mencapai 10,65% , tertinggi di antara obligasi mata uang lokal 10 negara Asia lainnya. Tertinggi kedua diduduki oleh India yakni 7,81%, Filipina 7,20% dan Korea 4,97%.
Corporate news
HEXA: Naikkan Target Penjualan Alat Berat 50%
HEXA menaikkan target penjualan alat berat FY09 sebanyak 50% jadi 1.200 dari semula 800 unit, seiring tren kenaikan penjualan beberapa bulan terakhir. Penjualan alat berat 8M09 sebanyak 700 unit.
BUMI : Mulai Tender Herald
Terhitung kemarin (9/9), BUMI melalui anak usahanya Calipso Investment Pte Ltd resmi membuka masa penawaran untuk membeli 15,85% saham Herald Resources Limited seharga A$ 0,70/saham. Penawaran akan berlangsung hingga 12 Okto09. Salah satu pemegang sisa saham Herald, New Age World Limited yang menguasai 8,2% saham diindikasikan akan menjualnya ke BUMI.
INDY: Ajak Capital dan Kepco Beli Berau
INDY disinyalir membentuk konsorsium dengan Capital Group Companies dan Korea Electric Power Corporation (Kepco) untuk mengakuisisi 90% saham PT Berau Coal dan hari ini dijadwalkan memberikan harga penawarannya. Selain itu, Recapital Advisors dikabarkan berkongsi dengan BUMI untuk memborong saham Berau. Sementara itu, INDY belum mau mengomentari kabar tersebut.
BYAN: Tunda Akuisisi Tambang Batubara
BYAN menunda akuisisi tambang batubara jadi tahun depan dari semula tahun ini karena belum adanya target yang cocok. Sementara itu, komisaris utama Dato Low Tuck Kwong menambah kepemilikan sahamnya sebanyak 400.000 saham jadi 1,97 miliar saham seharga Rp5.781,25/saham pada 7 Sept09.
PGAS: Capaex FY10 Diindikasikan US$250 Jt
PGAS mengindikasikan capex FY10 sama seperti tahun ini sebesar US$250 juta guna mengembangkan jaringan gas.
ISAT: Akan Naikkan Nilai Obligasi Di Atas Rp1,5 T
ISAT kemungkinan akan menaikkan nilai obligasi jadi di atas Rp 1,5 triliun seiring kondusifnya pasar pada 4Q09. Obligasi tersebut mencakup penerbitan sukuk Rp 400 miliar. Saat ini perseroan membutuhkan dana untuk capex FY10 Rp7 triliun.
RUIS: Kantongi Kontrak Baru Rp850 M
Tahun ini, RUIS mengantongi kontrak baru sebesar Rp850 miliar berupa pengerjaan operating support dan inspeksi migas. Saat ini perseroan tengah mengikuti tender pengadaann fasilitas FPSO senilai US$500 juta yang akan diumumkan tahun depan.
IPO: NTPC Incar IPO Armadian
Guna mengamankan pasokan batubara pembangkitnya, Perusahaan India NTPC Ltd pembangkit listrik terbesar di Asia disinyalir sudah menyatakan minatnya untuk membeli IPO Saham PT Armadian Tritunggal, induk usaha PT Berau Coal. NTPC telah menunjuk Macquarie Group Ltd untuk mengevaluasi rencana akuisisi tambang batu bara di Indonesia.
IPO: Desember 2009, PP Akan Lepas 21,5% Saham
PT Pembangunan Perumahan (PP) akan menggelar IPO pada Desember 2009 dengan target perolehan dana Rp 1,4 triliun. BUMN yang menggeluti bisnis konstruksi ini akan melepas 21,5% saham ke publik. PP sudah resmi menunjuk Mandiri Sekuritas, Danareksa Sekuritas, dan DBS Securities Indonesia, sebagai underwriter IPO. (etr/qom)
Thursday, September 10, 2009
Market Flash eTrading
Labels:
MARKET REVIEW
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment