Banyaknya sentimen negatif akan menekan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang hari ini. Memburuknya kondisi perekonomian global akan mengancam indeks. Pada perdagangan kemarin, indeks melemah 40,77 poin (1,93%) ke posisi 2.075,23.
“Indeks akan begerak bervariasi (mixed) dengan tetap mencermati kondisi global dan harga minyak,” kata analis PT Valbury Asia Securities Mastono Ali kepada Investor Daily, di Jakarta, Kamis (4/9).
Dia mengatakan, rilis data ekonomi Amerika Serikat tentang angka pengangguran semalam akan mempengaruhi bursa regional dan dalam negeri. Ekspektasi pemotongan suku bunga bank sentral Eropa berpeluang menekan indeks di saham Eropa, sehingga bisa menjadi pemicu negatif pergerakan indeks dalam negeri.
Sejumlah analis mengeluarkan proyeksi penurunan harga komoditas yang bisa menjadi tekanan tambahan pergerakan indeks hari ini. Penurunan target itu seiring dengan pelemahan permintaan dan terjadi lonjakan suplai. Kondisi pasar demikian akan berimbas terhadap penurunan harga saham-saham emiten berbasis komoditas.
Indeks akan mendapat sentimen positif dari penerbitan undang-undang (UU) pajak baru. Menurut dia, adanya pembatalan rencana kenaikan harga elpiji 12 kg oleh pemerintah juga bisa sebagai katalis tambahan untuk indeks.
“Pada pembukaan perdagangan indeks berpeluang menguat secara teknikal dengan pergerakan selanjutnya mengikuti arah harga minyak dunia,” tambah Mastono. Kisaran pergerakan indeks berada pada batasan level bawah pertama 2.035 dan kedua 2.055. Sedangkan, level atas pertama 2.100 dan kedua 2.132. (epa)
Asing Angkat Saham London Sumatra
KONSORSIUM broker asing dan lokal akan mengangkat harga saham PT PP London Sumatra Tbk (LSIP) hingga menembus level Rp 6.000. Sebab, kata sumber Investor Daily, saham-saham produsen minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) diprediksi naik dalam waktu dekat. Hal itu terkait dangan rencana pemerintah Malaysia yang akan mengintervensi harga CPO. Pemerintah Malaysia akan menutup ekspor CPO, sedangkan India kebanjiran dan Thailand terlibat masalah politik. Dengan begitu, harga CPO diprediksi kembali naik ke level 2.800.
Konsorsium broker akan memanfaatkan momentum tersebut untuk mendorong penguatan harga LSIP hingga pekan depan. Pada perdagangan kemarin, LSIP ditutup melemah Rp 50 (0,95%) ke posisi Rp 5.200. Nilai transaksinya mencapai Rp 25,7 miliar.
Saham Darma Henwa Berpotensi Rp 500
HARGA saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) segera diangkat menuju Rp 500. Menurut sumber Investor Daily, perseroan melalui anak usahanya PT DH Power berencana mengembangkan bisnis pembangkit listrik bertenaga batubara (coal fired power plant), jasa pengangkutan batubara, dan pengelolaan pelabuhan batubara serta manajemen bahan bakar melalui anak perusahaan lainnya. Bahkan, kata dia, Goldwave Capital Limited, pemegang 16,21% saham perseroan telah mendukung progres rencana tersebut.
Selain itu, rencana perseroan dan investor asing membangun PLTU Muara Enim, Sumsel senilai US$ 1,8 miliar juga akan mendorong penguatan harga saham. Pada perdagangan kemarin, DEWA ditutup terkoreksi Rp 15 (5%) ke level Rp 300. Nilai transaksinya sebesar Rp 5,1 miliar.
Cermati Saham Indonesia Air
SAHAM PT Indonesia Air Transport Tbk (IATA) akan diburu bandar besar dalam waktu dekat ini. Pasalnya, kata sumber Investor Daily, perseroan tengah bernegosiasi dengan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) untuk kontrak jangka panjang penyediaan jasa transportasi senilai US$ 10 juta. Selain itu, kata dia, perseroan juga dikabarkan melakukan hal serupa dengan Shell. Broker asing memprediksi bahwa IATA berpotensi menembus level Rp 80-100 dalam jangka pendek. Pada perdagangan kemarin, IATA ditutup stagnan di level Rp 51. Nilai transaksinya sebesar Rp 345 juta. (jau)
Friday, September 5, 2008
PREDIKSI & RUMOR PASAR Investor Daily 5 September 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment