Cermati Saham Inco
SEJUMLAH investor asing melalui konsorsium broker asing dan lokal akan terus mengoleksi saham PT International Nikel Indonesia Tbk (INCO). Menurut sumber Investor Daily, harga saham perseroan bakal terangkat menuju level Rp 2.500 dalam jangka pendek maupun menengah. Perseroan dikabarkan telah mendapatkan kontrak penjualan nikel senilai US$ 300 juta. Dengan demikian, kata dia, kinerja perseroan akhir tahun ini masih bisa bertumbuh.
Selain itu, rencana perseroan membeli kembali (buyback) sahamnya dan pembangunan pabrik pengolahan nikel di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara juga bakal memicu penguatan harga saham. Pada penutupan perdagangan pekan lalu, INCO menguat Rp 180 (10,06%) ke level Rp 1.970. Nilai transaksinya mencapai Rp 56,7 miliar.
San Miguel Tawar Bumi di Atas Harga Pasar
SAN Miguel Corporation kemungkinan deal dengan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR). Menurut sumber Investor Daily, produsen makanan dan minuman terbesar di Filipina itu menawar saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dengan harga di atas pasar. San Miguel berniat menguasai 51% saham Bumi, sehingga membuka peluang dilakukannya tender offer.
Selain itu, kata dia, petinggi Grup Bakrie juga akan berupaya meredam aksi penjualan paksa BUMI dengan menaikkan tingkat bunga repo saham. Dengan begitu, tekanan jual di pasar bakal mereda. Broker asing yang mengetahui rencana tersebut kini bersiap-siap mengoleksi BUMI yang saat ini sudah sangat murah. Pada penutupan perdagangan pekan lalu, BUMI auto rejection ke bawah Rp 195 (9,87%) ke level Rp 1.780. Nilai transaksinya sebesar Rp 996,8 juta.
Indonesia Air Dapat Proyek Baru
PT INDONESIA Air Transport Tbk (IATA) tengah didekati sejumlah parpol besar untuk penyewaan pesawat, menjelang Pemilu 2009. Menurut sumber Investor Daily, partai-partai tersebut membutuhkan pesawat charter guna menunjang program kampanye. Proyek tersebut bakal mendongkrak kinerja perseroan.
Kinerja perseroan juga akan semakin solid, menyusul penurunan harga avtur. Harga sahamnya berpotensi naik ke level Rp 70. Pada penutupan perdagangan pekan lalu, IATA stagnan di level Rp 50. Perseroan berencana melangsungkan rights issue pada harga Rp 120 per saham. Selain itu, perseroan juga segera merealisasikan ekspansinya ke bisnis penerbangan komersial berjadwal dengan membeli dua pesawat boeing 737-800.(jau)
Monday, November 10, 2008
RUMOR PASAR Investor Daily 10 November 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment