RUMOR PASAR Investor Daily 12 November 2008

Cermati Saham Bakrieland
HARGA saham PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) masih berpeluang menguat dalam jangka pendek. Menurut sumber Investor Daily, rencana perusahaan investasi dari Arab yang bakal membeli saham perseroan menjadi momentum kenaikan harga saham. Investor asing itu juga dikabarkan mulai membeli ELTY di pasar. Harga ELTY bakal terkerek di kisaran Rp 90-145 per saham.
Selain itu, kata dia, penguatan harga ELTY juga akan dipicu oleh masuknya dana segar dari Avenue Capital senilai Rp 1 triliun dan melonjaknya kinerja akhir tahun ini. Pada perdagangan kemarin, ELTY ditutup menguat Rp 6 (8,45%) ke level Rp 77. Nilai transaksinya mencapai Rp 17,2 miliar.

Akumulasi Saham Hexindo
HARGA saham PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) masih berpotensi naik dalam dalam jangka pendek maupun menengah. Menurut sumber Investor Daily, perseroan segera menerima pembayaran dari hasil penjualan alat-alat berat kepada emiten pertambangan batubara senilai US$ 570 juta.
Selain itu, kata dia, penguatan harga HEXA juga akan ditopang oleh kabar rencana pembelian kembali (buyback) saham perseroan di pasar. Sejumlah broker asing sudah mendapatkan mandat untuk buyback. Pada perdagangan kemarin, HEXA ditutup naik Rp 40 (4,12%) ke level Rp 1.010. Nilai transaksinya sebesar Rp 1,7 miliar.

Bukit Asam Beli BUMI di Pasar
PT TAMBANG Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) akan membeli saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melalui pasar sekunder. Menurut sumber Investor Daily, perseroan tengah menyiapkan sejumlah broker untuk mengoleksi BUMI dalam jumlah yang cukup banyak.
Lebih lanjut dia mengatakan, Bukit Asam akan menentukan waktu yang tepat untuk mengoleksi BUMI di pasar. Sebab, penurunan harga BUMI selama empat hari berturut-turut menyebabkan perseroan enggan bergabung dengan konsorsium Northstar Pacific. Hal itu mengingat harga penawaran Northstar sekitar Rp 2.134 per saham. Pada perdagangan kemarin, BUMI kembali ditutup auto rejection ke bawah Rp 160 (9,94%) ke level Rp 1.450. Nilai transaksinya mencapai Rp 2,6 miliar. (jau)