Thursday, June 11, 2009

Market Flash Today

Jakarta - IHSG kembali di tutup naik kemarin dan semakin dekat ke resistent 2,200 atau tepatnya saat ini 2.108,8 (+0,74%). Saham properti menjadi unggulan kemarin, sesuai market flash 5 Mei 2009, saham property adalah saham yang paling murah dan paling tidak terdampak krisis ekonomi saat ini.

Pada good market properti di transaksikan pada PBV 2x sementara saat ini hanya 1x ini memberi upside untuk harga saham properti 100-300%. Penurunan suku bunga akan memicu penjualan rumah, Properti adalah inflation hedge dan permintaan atas tempat tinggal masih sangat besar di Indonesia.

Dari laporan properti yang di tulis CLSA indonesia, BKSL, MDLN dan JHID adalah perusahaan yang paling murah dan discount terhadap NAV paling besar. Saran kita untuk investor mencermati saham properti yang ketinggalan kereta kemarin, yaitu ELTY. Hari ini kita mengeluarkan initiating coverage untuk saham ELTY dengan rekomendasi BUY dan Target harga Rp500/saham (53% upside). ELTY adalah perusahaan yang memiliki asset terbaik dari group bakrie dan assets tanah ELTY adalah High yeild atau segment menengat atas yang lebih peka terhadap krisis. Rendahnya BI rate juga menjadi alasan Levi merekomendasikan BUY untuk saham ini.

Dow Jones: Saham US kembali turun dan menghapus keuntungan yang didapat sebelumnya akibat kekecewaan dari pelelangan 10-year treasury notes dan kenaikan harga minyak yang dipicu oleh kekhawatiran tingginya tingkat suku bunga dan percepatan inflasi akan berdampak pada pemulihan ekonomi. Wells Fargo & Co. dan Morgan Stanley sedikitnya turun 2.9% karena yield dari 10-year debt yang mempengaruhi tingkat suku bunga dan pinjaman konsumen melonjak kemlevel tertinggi sejak Oktober. Continental Airlines Inc. dan UAL Corp. turun 6% sebagai dampak dari harga minyak yang menyentuh $71/barel.

Indeks S&P 500 -0.4% menjadi 939.15 dan Dow Jones -0.3% menjadi 8,739.02. Secara keseluruhan, saham keuangan turun paling banyak diantara 10 industri yang ada di indeks S&P.

Regional Pagi: Saham Jepang naik dan membawa Nikkei berada di atas level 10.000 untuk pertama kalinya sejak delapan bulan terakhir dipimpin oleh industri baja setelah sebuah surat kabar melaporkan bahwa pengilangan akan beroperasi kembali. Nippon Steel Corp. naik 5.4% dan Toshiba Corp. +6.2% setelah Nomura Holdings Onc. merekomendasikan 'buy' atas sahamnya. Nikkei +0.2% menjadi 10,009.12 dan Topix +0.5% menjadi 941.64. GDP Jepang turun 14.2%, sedangkan ekonom mmeprediksikan penurunan sebesar 15%.

  • KOSPI INDEX (+0.54%) 1,422.59
  • S&P/ASX 200 INDEX (+0.48%) 4,043.90.
  • Straits Times (-0.96%) 2,368.28.
Commodity: Harga minyak naik tipis setelah menyentuh 7 bulan penguatan dengan adanya berita bahwa persediaan minyak dan gas AS secara tak terduga menurun dan persediaan bahan bakan menurun. Harga minyak untuk pengiriman bulan Juli menguat 13 sen menjadi US$71.46 / barrel di NYMEX. Kemarin harga minyak naik menjadi US$71.33, pencapaian tertinggi sejak 20 Oktober 2008. Gold (-0.07%) $954/oz, Light Crude Oil (+0.7%) $71.84/barel, Natural Gas (+0.6%) $3.73/mmbtu, Nickel (+4.8%) $15.400/ton, Tin (+4.9%) $15.845/ton, CPO (+1.5%) 2.502 RMY.

Initiating Coverage

ELTY: TP Rp500, BUY - Initiating Coverage
Hari ini kami melakukan initiating coverage atas ELTY dengan rekomendasi BUY, TP Rp500 berdasarkan valuasi NAV (net assets value) memfaktorkan:
- Potensi kenaikan harga tanah di CBD dan Bogor Nirwana
- Gearing ratio yang rendah
- Recurring revenue yang stabil atas Toll Kanci Pejagan
- Potensi opsi buyback dari parent company.

Economic news


Banking: Bank Besar Turunkan Bunga Kredit 0,5%
Bank-bank besar memelopori penurunan bunga kredit minimal 50 basis poin pada Juni ini. Langkah ini diharapkan menjadi pemicu penurunan bunga kredit perbankan secara nasional. Bank tersebut adalah BMRI, BBNI, BBRI, BBCA, MEGA, dan NISP. Para bankir optimis bunga kredit hingga akhit tahun dapat menyentuh level 10%.

Corporate news


BNBR: 2009, Berencana Buyback saham BUMI dan ELTY U$150 Jt

BNBR menyatakan akan melakukan buyback saham BUMI dan ELTY pada tahun ini dengan anggaran dana US$150 juta atau Rp1,49 triliun dari tangan krediturnya. Direktur keuangan Yuanita Rohali mengatakan BNBR menargetkan buyback 4,2% saham BUMI pada November yang berasal dari Ancora Capital seharga Rp1.700/saham. Sementara itu, ELTY ditargetkan akan buyback pada 4Q09 sebanyak 6-8% saham akan dibeli dari Avenue Capital.

UNSP: Bagi Dividen Rp9/saham (yield 1,1%)
UNSP memutuskan untuk membagikan dividen 2008 sebanyak 20% senilai Rp34,4 Miliar atau Rp9/saham (yield 1,1%) dengan payment date 26 Agust09 dan cum date 11 Agust09.
Capex FY09 UNSP dinaikkan jadi Rp 250 miliar dari Rp100 miliar seiring pulihnya harga CPO di pasar int'l. Capex akan digunakan untuk pembangunan pabrik CPO US$ 3,5 juta, replanting Rp 30 juta per hektar atau Rp75-81 miliar di Pasaman Sumbar dan Sulsel seluas 2.500-2.700 ha, dan sisanya perawatan. Sumber pendanaan berasal dari kas internal.
Sementara itu, penjualan pada 4M09 turun 36% YoY dari Rp294,3 miliar jadi Rp187,5 miliar. Sedangkan volume produksi FY09 ditargetkan naik 15-20% YoY.

TPIA: Kaji Stock Split dan Rights Issue

TPIA tengah mengkaji stock split dan rights issue guna menambah likuiditas efek perseroan. Namun, perseroan belum bisa menentukan waktu dan besarnya nilai aksi korporasi tersebut. Selanjutnya, perseroan mengupayakan adanya konversi saham perseroan dari ADS [American Depositary Shares] perseroan.

APEX: 3Q, Jajaki MTN Rp500 M
3Q09, APEX akan menjajaki penerbitan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) senilai Rp500 miliar. Saat ini, perseroan tengah menyiapkan skema pendanaan guna percepatan refinancing obligasi Rp750 miliar.

DGIK: Garap Proyek Infrastruktur Rp 690 M
DGIK tengah menyelesaikan 22 proyek infrastruktur senilai Rp 690 miliar yang tersebar di beberapa provinsi Indonesia. Sebagian besar proyek infrastruktur adalah pembangunan jalan dan bandara. DGIK menargetkan pertumbuhan pendapatan 15-20% pada tahun ini atau mencapai Rp 1,56-1,62 triliun. Laba bersih diharapkan mencapai Rp 70-81 miliar.
Selain itu DGIK mengharapkan pendapatan dari proyek infrastruktur jalan di Pekanbaru, Riau senilai Rp 200 miliar yang tengah diincar.

COWL: Bagi Dividen Rp1,79/saham
COWL memutuskan pembagian dividen FY08 sebanyak 20,4% senilai Rp1,35 miliar atau Rp1,79/saham (yield 0,6%) dengan cum dividen 30 Juni dan payment date mulai 20 Juli09.
Selanjutnya,perseroan akan membangun perumahan di Balikpapan seluas 110-126 ha senilai Rp1,2 triliun pada Juni09. Pendanaan berasal dari kas internal (60%) dan pinjaman bank (40%).
Capex FY09 sebesar Rp50 miliar untuk mengembangkan perumahan Borneo Pardiso, berasal dari pinjaman bank sawasta Rp30 miliar dan sisanya kas internal.

BSDE: Bagi Dividen Rp 4/saham

BSDE memutuskan untuk membagikan dividen 2008 sebanyak 19% sebesar Rp42,46 miliar atau Rp4/saham (yield 0,9%) yang akan dibagikan pada Juli09.
Capex FY09 dialokasikan sebesar Rp700 miliar berasal dari kas internal. Capex akan digunakan untuk pembangunan rumah (50%), pembebasan lahan (20-25%) dan infrastrktur (25-30%).

TINS: Konsumsi timah akan turun 15% tahun ini

Menurut group dari produsen timah ITRI, komsumsi timah akan turun tahun ini sekitar 15% dibandingkan tahun sebelumnya. Pembeli kembali menggunakan cadangannya dan pelambatan ekonomi menurunkan permintaan timah. Dia juga memperikan permintaan timah akan turun 10% menjadi 296.000 MT.

INTP: Heidelberg Cement menjual sahamnya sebesar US$312juta

Produsen semen terbesar jerman Heidelberg Cement menjual 14% saham INTP dengan harga Rp 3,12 triliun (US$312juta) atau dengan harga Rp6.000/saham (17% lebih mahal dari rata-rata harga 6 bulan terakhir)
(etr/qom)

No comments:

blogger templates | Sefindo Trader