Jakarta - Indeks kemarin ditutup terkoreksi tipis -0.91% ke level 2.089,585 atas aksi profit taking sejumlah saham blue chips. BBRI -2.3%, TLKM -2.58%, ASII -3.67%. Investor terlihat Koreksi tipis inline dengan pelemahan bursa regional.
Secara year to date, indeks telah mengalami kenaikan 54% ditopang masih kuatnya fundamental perekonomian secara makro. Berdasarkan laporan CLSA kemarin, partisipasi investor asing terhadap pergerakan market mulai terjadi (dari 15% ke 30%) setelah beberapa fund manager dan hedge fund asing merekomendasi Overweight atas saham-saham di market Indonesia.
Pergerakan bursa hari ini kami prediksi akan mengalami penguatan dipicu sentimen positif kekuatan ekonomi terbesar dunia, AS mulai terjadi recovery. Sementara penurunan bunga KPR oleh BBCA tetap akan menjadi sentimen positif saham-saham properti.
Dow Jones: Saham US naik dan membawa indeks S&P menuju level tertinggi sejak tujuh bulan dan rallinya harga minyak mengangkat harga saham energi sedangkan treasury yield turun karena kekhawatiran biaya pinjaman yang tinggi akan meredam pemulihan ekonomi.
Schlumberger Ltd. and Chevron Corp. naik sedikitnya 2.3% dan memberikan kontribusi paling besar sebagaimana harga minyak menyentuh level $73/barel. Bank of America naik 8.3% dan memimpin kenaikan di saham keuangan setelah Morgan Stanley menaikkkan estimasi profit. Ineks S&P 500 +0.6% menjadi 944.89 dan Dow Jones +0.4% menjadi 8,770.92. Harga minyak naik menjadi $73.23 per barel, sedangkan yield 10-year government bond -3.87%.
Regional Pagi: Saham Jepang naik seiring indicator ekonomi telah membaik yang menandakan resesi US telah mereda. Toyota Motor Corp. +1% setelah penjualan ritel US rebound dan lebih sedikitnya warga Amerika yang mengisi klaim pengangguran.
Nomura Holdings Inc. naik setelah Merrill Lynch & Co. menaikkan rating menjadi 'buy'. Mitsubishi Corp. +1.3% setelah harga minyak dan logam melonjak. Nikkei 225 naik 0.9% menjadi 10.070,62 dan indeks Topix naik 0.5% menjadi 945.03, Kospi (+0.54%) 1,422.59, S&P/ASX 200 INDEX (+0.48%) 4,043.90, Straits Times (-0.96%) 2,368.28. Minyak mentah untuk pengiriman Juli naik 1.9% menjadi $72.68 per barel.
Commodity: Harga minyak naik tipis setelah menyentuh 7 bulan penguatan dengan adanya berita bahwa persediaan minyak dan gas AS secara tak terduga menurun dan persediaan bahan bakan menurun. Harga minyak untuk pengiriman bulan Juli menguat 13 sen menjadi US$71.46 / barrel di NYMEX. Kemarin harga minyak naik menjadi US$71.33, pencapaian tertinggi sejak 20 Oktober 2008. Gold (-0.07%) $954/oz, Light Crude Oil (+0.7%) $71.84/barel, Natural Gas (+0.6%) $3.73/mmbtu, Nickel (+4.8%) $15.400/ton, Tin (+4.9%) $15.845/ton, CPO (+1.5%) 2.502 RMY.
Economic news
Economic: Defisit APBN 2010 Bisa 1,7%
Pemerintah memprediksi defisit APBN 2010 bisa naik jadi 1,6-1,7%, jika harga minyak dunia di level U$70/barel. Proyeksi ini naik dari patokan semula dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) sebesar 1,3-1,5%.
Economic: Prospek Peringkat Utang Indonesia Naik
Moody's Investor Servicem lembaga pemeringkat internasional, menaikkan prospek utang Indonesia dari stabil ke positif atas peringkat yang tidak berubah di posisi Ba3. Selain itu, Moody's juga menaikkan prospek pinjaman swasta dalam bentuk valas dari stabil ke positif yang saat ini berperingkat B1. Namun prospek pinjaman pemerintah yang kini mendapat peringkat Ba2, tetap memperolah penialian stabil.
Perbaikan prospek ini didorong oleh prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif kuat dan meningkatnya efektivitas kerangka kebijakan ekonomi, ujar Vice President dan Sovereign Analyst Moody's Aninda Mitra.
Corporate news
ISAT: Bagi Dividen Rp172,85/saham (yield 3,32%), Ganti Dirut
ISAT memutuskan pembagian dividen FY08 sebanyak 50% senilai Rp939,26 miliar atau Rp 172,85/saham (yield 3,32%) dengan recording dan payment date masing-masing pada 7 Juli dan 22 Juli09. Selanjutnya, mengangkat CEO GE Money Indonesia Harry Sasongko sebagai Direktur Utama ISAT menggantikan Johnny Swandi Sjam. Direktur baru lainyya yang merupakan perwakilan Qtel yakni Peter Kuncewicz dan Steve Hobbs sedangkan Fadzri Sentosa dan Kaizad Bomi Heerjee masih tetap bertahan sebagai direktur perseroan.
ADHI: Bagi Dividen Rp11,51/saham (yield 2,47%)
ADHI memutuskan membagi dividen FY08 sebanyak 25% senilai Rp20,3 miliar atau Rp11,51/saham (yield 2,47%). Perseroan menargetkan perolehan proyek pada FY09 sebesar Rp17,95 triliun meliputi proyek baru Rp8,85 triliun dan carry over tahun lalu Rp 9,1 triliun. Sementara itu, perseroan memastikan tidak menyiapkan pencadangan untuk proyek monorel pada tahun ini.
TMAS: Raih Utang U$7,44 Jt
TMAS meraih fasilitas kredit sebesar U$7,44 juta meliputi BDMN U$3,5 juta dan U$1,8 juta. Bank Syariah Mandiri U$3,5 juta. Penggunaan dana untuk membeli tiga kapal yang sudah direalisasikan.
IATG: Perpanjang Pembayaran Obligasi Rp75 M
IATG diberi perpanjangan waktu pembayaran obligasi Rp75 miliar serta denda kuponnya oleh pemegang obligasi hingga 28 Sept09.
INDX: Siap Akuisisi Perusahaan Malaysia
INDX siap akuisisi perusahaan Malaysia bidang kelautan, Radikal Rancak Sdn Bhd, pasca meraih dana rights issue Rp36,79 miliar.
POLY: Restrukturisasi Utang Belum Disetujui U$1 M
Hingga saat ini, restrukturisasi utang POLY senilai U$1 miliar belum disetujui baik oleh RUPS maupun PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).
MEDC: PLN -MEDC Sepakati Harga Listrik Sarulla
PT PLN-MEDC telah menyepakati harga jual pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Sarulla, di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, sebesar US$ 6 sen per kWh.Harga tersebut merupakan penyesuaian dari harga sebelumnya, US$ 4,6 sen per kWh.
Friday, June 12, 2009
Market Flash Today
Labels:
MARKET REVIEW
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment